. RPP & SILABUS SD: 02/23/12
0

SK & KD TEMATIK KELAS 1

Label:

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pembelajaran Tematik

Peserta didik yang berada pada sekolah dasar kelas satu, dua, dan tiga berada pada rentangan usia dini. Pada usia tersebut seluruh aspek perkembangan kecerdasan sepertiIQ, EQ, dan SQ tumbuh dan berkembang sangat luar biasa. Pada umumnya tingkatperkembangan masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik) serta mampumemahami hubungan antara konsep secara sederhana. Proses pembelajaran masihbergantung kepada objek-objek konkrit dan pengalaman yang dialami secara langsung.

Saat ini, pelaksanaan kegiatan pembelajaran di SD kelas I –III untuk setiap mata pelajaran dilakukan secara terpisah, misalnya IPA 2 jam pelajaran, IPS 2 jam pelajaran, dan Bahasa Indonesia 2 jam pelajaran. Dalam pelaksanaan kegiatannya dilakukan secara murni mata pelajaran yaitu hanya mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang berhubungan dengan mata pelajaran itu. Sesuai dengan tahapan perkembangan anak yang masih melihat segala sesuatu sebagai suatu keutuhan (holistic), pembelajaran yang menyajikan mata pelajaran secara terpisah akan menyebabkan kurang mengembangkan
anak untuk berpikir holistik dan membuat kesulitan bagi peserta didik.

Selain itu, dengan pelaksanaan pembelajaran yang terpisah, muncul permasalahan pada kelas rendah (I-III) antara lain adalah tingginya angka mengulang kelas dan putus sekolah. Angka mengulang kelas dan angka putus sekolah peserta didik kelas I SD jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang lain. Data tahun 1999/2000 memperlihatkan bahwa angka mengulang kelas satu sebesar 11,6% sementara pada kelas dua 7,51%, kelas tiga 6,13%, kelas empat 4,64%, kelas lima 3,1%, dan kelas enam 0,37%. Pada tahun yang sama angka putus sekolah kelas satu sebesar 4,22%, masih jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelas dua 0,83%, kelas tiga 2,27%, kelas empat 2,71%, kelas lima 3,79%, dan kelas enam
1,78%.

Angka nasional tersebut semakin memprihatinkan jika dilihat dari data di masing-masing propinsi terutama yang hanya memiliki sedikit taman Kanak-kanak. Hal itu terjadi terutama di daerah terpencil. Pada saat ini hanya sedikit peserta didik kelas satu sekolah dasar yang mengikuti pendidikan prasekolah sebelumnya. Tahun 1999/2000 tercatat hanya 12,61% atau 1.583.467 peserta didik usia 4-6 tahun yang masuk Taman Kanak-kanak, dan kurang dari 5 % Peserta didik berada pada pendidikan prasekolah lain.

Permasalahan tersebut menunjukkan bahwa kesiapan sekolah sebagian besar peserta didik kelas awal sekolah dasar di Indonesia cukup rendah. Sementara itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik yang telah masuk Taman Kanak-Kanak memiliki kesiapan bersekolah lebih baik dibandingkan dengan peserta didik yang tidak mengikuti pendidikan Taman Kanak-Kanak. Selain itu, perbedaan pendekatan, model, dan prinsipprinsip pembelajaran antara kelas satu dan dua sekolah dasar dengan pendidikan prasekolah dapat juga menyebabkan peserta didik yang telah mengikuti pendidikan pra-sekolah pun dapat saja mengulang kelas atau bahkan putus sekolah.

0

KKM IPS

PERHITUNGAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMUM
Nama Sekolah            :  ........................................                                                                           Kelas/semester           : IV (Empat) 1 (Satu)
Mata Pelajaran           :  Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )   
Tahun Pelajaran          : 2009 / 2010

STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
KRITERIA PENENTUAN KKM
Hasil KKM dalam Aspek
KKM %
Kompleksitas
Daya Dukung
Intake Siswa
Pemahaman Konsep
Penerapan
  • Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keraguan suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi






    • Membaca peta lingkungan setempat (kabupaten/ kota, provinsi) dengan menggunakan skala sederhana)
  • Membaca peta desa/ kelurahan / kecamatan / kabupaten / kota dengan menggunakan simbol dan tema tertentu
  • Menggambar peta provinsi dengan menggunakan simbol tertentu






    • Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi serta hubungannya dengan keragamaan sosial dan budaya
  • Mengidentifikasi ciri-ciri dan manfaat kenampakan alam, serta ciri-ciri sosial dan budaya di kabupaten/ kota dan provinsi setempat
  • Mengidentifikasi peristiwa-peristiwa alam (misalnya : gempa bumi, banjir, letusan gunung api, angin topan)
  • Mengidentifikasi peristiwa-peristiwa alam (misalnya : gempa bumi, banjir, letusan gunung api, angin topan) dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial di kabupaten/ kota setempat
  • Mengidentifikasi pola perilaku anggota masyarakat yang dapat mempengaruhi peristiwa alam di lingkungan setempat
  • Membuat laporan perjalanan / wisata antar kota kecamatan dalam wilayah kabupaten/kota dan provinsi setempat







Download :KKM IPS

0

PROMES IPS

PROGRAM SEMESTER
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
MATA PELAJARAN      :     Ilmu Pengetahuan Sosial
KELAS / SEMESTER    :     IV (Empat) / 1 (satu)
Standar Kompetensi      :     1.   Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keraguan suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
Materi Pokok
AW
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1.1 Membaca peta lingkungan setempat (kabupaten/ kota, provinsi) dengan menggunakan skala sederhana)     
  1. Membaca lambang/simbol dalam peta kabupaten/kota dan provinsi di lingkungan tempat tinggalnya dengan menggunakan skala sederhana
  2. Menunjukkan tempat-tempat penting di kabupaten/kota daerah tempat tinggalnya pada peta seperti tempat bersejarah, pelabuhan laut/udara, dan lain-lain
  3. Menunjukkan daerah tempat tinggalnya (kabupaten/kota)
  4. Menunjukkan ibukota dan namanya di provinsi tempat                                                  tinggalnya
  5. Menggambar peta kabupaten/kota dan atau provinsi tempat                                               tinggalnya dengan rnenggunakan skala sederhana 
Peta dan komponennya
2 JP





























Download :  PROMES IPS

0

RPP IPS

Label:

PANDUAN PENGEMBANGAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


I.                   Pendahuluan

Dalam rangka mengimplementasikan pogram pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap Kompetensi dasar. Oleh karena itu, apa yang tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang langsung berkait dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu Kompetensi Dasar. 

Dalam menyusun RPP guru harus mencantumkan Standar Kompetensi yang memayungi  Kompetensi Dasar yang akan disusun dalam RPP-nya. Di dalam RPP secara rinci harus dimuat Tujuan Pembelajaran,Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian

II.    Langkah-langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Mencantumkan identitas
·        Nama sekolah
·        Mata Pelajaran
·        Kelas/Semester
·        Alokasi Waktu

Catatan:
Ø  RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
Ø  Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus yang disusun oleh satuan pendidikan
Ø  Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar yang bersangkutan, yang dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan. Oleh karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam  satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada karakteristik kompetensi dasarnya.

Donload : RPP IPS

0

SILABUS IPS

Label:

I   PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional  Bab IV Pasal 10 menyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah berhak mengarahkan, membimbing, dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya, Pasal 11 Ayat (1) juga menyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi. Dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, wewenang Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan pendidikan di daerah menjadi semakin besar. Lahirnya kedua undang-undang tersebut menandai sistem baru dalam penyelenggaraan pendidikan dari sistem yang cenderung sentralistik menjadi lebih desentralistik.

Kurikulum sebagai salah satu substansi pendidikan perlu didesentralisasikan terutama dalam pengembangan silabus dan pelaksanaannya yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi sekolah atau daerah. Dengan demikian, sekolah atau daerah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.

Untuk itu, banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh daerah karena sebagian besar kebijakan yang berkaitan dengan implementasi Standar Nasional Pendidikan dilaksanakan oleh sekolah atau daerah. Sekolah harus menyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) atau silabusnya dengan cara melakukan penjabaran dan penyesuaian Standar Isi dan Standar Kompentensi Lulusan yang ditetapkan dengan Permendiknas No. 23 Tahun 2006.

Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan:
  • Kurikulum dan silabus Pembelajaran SD/MI/SDLB/Paket A, atau bentuk lain yang sederajat menekankan pentingnya kemampuan dan kegemaran membaca dan menulis, kecakapan berhitung serta kemampuan berkomunikasi (Pasal 6 Ayat 6)
  • Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasar­kan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan di bawah supervisi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang bertangung jawab terhadap pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK, serta Departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK ( Pasal 17 Ayat 2)
  • Perencanan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar (Pasal 20)

Download : SILABUS IPS

0

PEMETAAN SK & KD IPS

Label:

Untitled Document
Standart Kompetensi
Kompetensi Dasar
KKM
Indikator Pencapaian Kompetensi
Alokasi Waktu
  1. Memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi
1.1. Membaca peta lingkungan setempat (kabupaten/kota provinsi) dengan menggunakan skala sederhana
  • Membaca lambang/simbol dalam peta kabupaten/kota dan provinsi di lingkungan tempat tinggalnya dengan menggunakan skala sederhana
  • Menunjukkan tempat-tempat penting di kabupaten/kota daerah tempat tinggalnya pada peta seperti tempat bersejarah, pelabuhan laut/udara, dan lain-lain
  • Menunjukkan daerah tempat tinggalnya (kabupaten/kota)
  • Menunjukkan ibukota dan namanya di provinsi tempat tinggalnya
  • Menggambar peta kabupaten/kota dan atau provinsi tempat tinggalnya dengan rnenggunakan skala sederhana 


Download: PEMETAAN SK & KD IPS

0

SK & KD IPS

Label:

STANDAR KOMPETENSI (SK)
DAN KOMPETENSI DASAR (KD)
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)
Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.
Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.
Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan. 
Selengkapnya silahkan Download di  SK & KD IPS 

88Belajar Alquran Online